Selasa, 07 Juli 2020

sepernah serasa

Selama 29 tahun ini, banyak hal yang sudah terlewati.
Banyak kesenangan yang melampaui mimpi dan begitupun sebaliknya. Merasa kecewa dengan mimpi yang tak terwujud, kecewa dengan harapan yang abu-abu, atau kecewa dengan seseorang sampai dengan diri sendiri. Pernah bahagia sampai lupa caranya menangisi kesendirian. Bermimpi serta menghayalkan banyak hal. 
Sampai tiba di satu titik yang tak bertemu. 
Kata mereka, mimpi-mimpi akan terwujud pada akhirnya. Tapi mereka lupa tentang buruk! Tentang mimpi akan sebuah perpisahan yang membuat kita jatuh dan susah tegak menengadah. Yang hampir membuatmu setengah gila, yang membuatmu kehilangan bagian dari dirimu sendiri. 
Bagian yang harus diingat dari semua itu adalah cara merelakan. Iklas. Sama seperti kau bermimpi tentang berlayar mengelilingi samudera, bertemu dengan orang-orang yang tak pernah membuatmu kecewa, menyaksikan dunia dengan segala gemerlapnya, lalu kamu bangun dari tidurmu yang tak ingin kau tinggalkan. Seperti itu merelakan. 
Walau akhirnya kau dan dia dan mereka tak jadi satu, tak bisa berada disisimu seutuhnya, tak selamanya, kau jangan lupa berterimakasih. Karena dari sekian banyak orang di dunia ini, kau pernah bertemu dengan seseorang yang pernah membuatmu tertawa selebar itu, saling berbagi dunia, berbagi cerita. 
Jadi pada akhirnya, terima kasih semesta, atas pemberian yang begitu hangat ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar